Senin, 06 Mei 2019

Praktek Proteksionisme

Negara Amerika Serikat (AS) dibawah Presiden  Donald J Trump, sebagai salah satu pemain utama dalam bisnis internasional, sudah menyetujui untuk menerapkan kebijakan proteksionis dengan mengenakan tariff bea masuk impor sebesar 25% untuk produk baja dan tariff 10% untuk impor aluminium.

Menurut anda , apakah kebijakan ini masih kondusif untuk perdagangan internasional saat ini?

Apa dampak yang mungkin terjadi dari negara-negara eksportir baja dan alumunium ke AS (misalnya : China) ?

Apakah akan ada dampaknya terhadap perdagangan dengan Indonesia, sebagai salah satu negara berkembang, yang memiliki surplus neraca perdagangan dengan AS ?

Praktek Proteksionisme Negara Amerika Serikat (AS) dibawah Presiden  Donald J Trump, sebagai salah satu pemain utama dalam bisnis internasional, sudah menyetujui untuk menerapkan kebijakan proteksionis dengan mengenakan tariff bea masuk impor sebesar 25% untuk produk baja dan tariff 10% untuk impor aluminium.

Menurut anda , apakah kebijakan ini masih kondusif untuk perdagangan internasional saat ini? Menurut saya Prioteksionisme pada era ini sangat tidak relevan dan kondusif. Hal ini terbukti dari banyaknya negara yang mengecam Amerika serikat dan mengkritik kebijakan Proteksionisme yang diambil oleh Donal J Trumpt. Beberapa langkah proteksionis dan unilateral dari negara-negara individual sangat melemahkan rezim perdagangan multilateral yang berbasis peraturan, bahaya yang paling serius bagi ekonomi dunia. Proteksionisme sangat bertentangan dengan perdagangan bebas yang meminimalkan pembatasan perdagangan oleh pemerintah. Di era modern, proteksionisme semakin erat kaitannya dengan anti-globalisasi dan anti-imigrasi. Istilah ini sering digunakan dalam konteks ekonomi; proteksionisme dalam ekonomi mengacu pada kebijakan atau doktrin yang melindungi perusahaan dan pekerja di suatu negara dengan membatasi atau mengatur perdagangan luar negeri.

Apa dampak yang mungkin terjadi dari negara-negara eksportir baja dan alumunium ke AS (misalnya : China) ? Kebijakan Proteksionisme Amerika Serikat sangat berdampak buruk kepada China, seperti yang kita ketahui pesan dari Kementerian Perdagangan Cina Gao Feng dilansir Reuters yakni “Praktik jahat Amerika Serikat seperti membuka Kotak Pandora, dan ada bahaya yang akan memicu reaksi berantai dan menyebarkan virus proteksi perdagangan di seluruh dunia” Bahkan China Berniat untuk membalas kebijakan ini jika tetap dilaksanakan, adapun cara pembalasan China ialah sebagai berikut :
1. Berhenti Membeli Treasury AS
Sebagai salah satu pemilik terbesar dalam treasury AS, China mengantongi sekitar 1 triliun dolar AS dalam bentuk obligasi pada 2017. China seperti kebanyakan investor tentu ingin menyimpan greenback dalam instrumen yang aman seperti obligasi.Namun, jika terus didesak oleh AS, maka China mengancam akan menjual obligasi AS miliknya
dan berhenti membeli obligsi baru lainnya. Hal ini dapat memberikan dampak yang signifikan pada perekonomian AS.
Pasalnya, jika China membanjiri pasar dengan treasury AS membuat imbal hasil (yield) obligasi tersebut naik. Kemudian dapat membuat harga obligasi tersebut turun drastis.Kendati demikian, hal ini juga dapat merugikan China karena akan membuatnya kehilangan alternatif yang aman untuk menyimpan dolar AS-nya. Tapi langkah ini akan sukses memberikan tekanan karena akan melebarkan defisit AS.
2. Devaluasi Yuan
Manajer Investasi Multiaset Unigestion Salman Baig mengatakan, mendevaluasi yuan merupakan alat terbaik yang harus dilakukan China ke AS. "Mata uang adalah cara paling efektif untuk mengimbangi dampak tarif," ucapnya.Jika yuan melemah hingga 8 persen maka importir asal AS akan melihat kenaikan sebanyak 2 persen dalam biaya produk China. Sebab, perusahaan tidak akan merasakan banyak perbedaan.
Namun, China tidak ingin mata uangnya jatuh terlalu jauh dalam waktu singkat meski dalam waktu singkat membiarkan yuan jatuh untuk mengimbangi dampak tarif. Pasalnya, China tidak ingin mata uangnya terlalu banyak volatilitas.
3. Mempersulit Perusahaan AS
Dengan populasi penduduk terbanyak dan tersebar di berbagai dunia, China memiliki kekuasaan besar atas rakyatnya. China bisa memerintahkan rakyatnya untuk berhenti berpergian ke AS atau memboikot produk AS. Sebelumnya China pernah menerapkan hal ini kepada Korea Selatan saat menyetujui menjadi tuan rumah sistem pertahanan rudal. Hong Kong juga pernah menjadi sasaran saat memprotes untuk lebih merdeka dari China maka wisatawan dari China tidak ada yang pergi ke Hong Kong.
"Tidak ada larangan tapi pemerintah China memberitahu media negaranya untuk membuat komentar tertentu dan semua bisnis tiba-tiba kehilangan pangsa pasar. Itu bisa terjadi pada McDonald atau Burger King, simbol AS," ungkap Direktur Brandes Investment Partners Gerardo Zamorano.
4. Mengisolasi AS
Presiden China Xi Jinping berencana untuk berkuasa tanpa batas waktu yang berarti dapat mengambil kesempatan untuk melakukan mitra dagang dengan negara-negara lain di dunia. Dengan demikian, meski AS melanjutkan perang dagang dengannya, China bisa tetap berdagang dengan negara lain.
Menurut Baig, China bisa bergabung dengan Trans Pacific Partnership yang pernah ditinggalkan AS ketika Presiden Trump mengambil alih negara untuk melakukan perdagangan terbuka dengan 11 negara. Dengan demikian China bisa membuat kebijakan tarif dengan negara-negara ini baik dikurangi atau dihilangkan.


Apakah akan ada dampaknya terhadap perdagangan dengan Indonesia, sebagai salah satu negara berkembang, yang memiliki surplus neraca perdagangan dengan AS ? Indonesia yang mengandalkan ekonomi global sekaligus pasar lokal yang besar pastinya sangat terdampak oleh Kebijakan Proteksionisme Amerika Serikat. Perubahan ini bisa mencakup sektor industri hingga neraca perdagangan.Indonesia harus berbenah diri bahkan bisa mencari pasar lain.
Seperti yang dikatakan Presiden Joko  widodo bahwa kebijakan tersebut agar berdampak mengganggu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 dan Rancangan APBN (RAPBN) 2019, yaitu dinamika ekonomi dunia yang sangat dinamis, baik suku bunga, komoditas, arus modal masuk keluar, dan nilai tukar.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga bergejolak beberapa karena merespons perkembangan kebijakan yang terjadi di AS, baik mengenai pernyataan Gubernur Federal Reserve mengenai kenaikan suku bunga acuannya yang lebih hawkish tahun ini dan kebijakan dagang protektif Trump.


Sumber :
https://www.cnbcindonesia.com/news/20180305144212-4-6265/jokowi-bicara-soalproteksionisme-dan-efeknya-ke-ri
https://money.kompas.com/read/2017/01/17/154718026/as.berpotensi.terapkan.proteksionism e.indonesia.harus.berbenah.diri
https://www.alinea.id/bisnis/pemerintah-perlu-mewaspadai-dampak-kebijakan-trumpb1UvY9LO

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

resume sosioogi hukum

 Sosiologi Hukum Sosiologi hukum adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara hukum dengan gejala-gejala sosial lainnya secara ...