Soal
Terbentuknya The IMF Article of
Agreement sangat dipengaruhi oleh keruntuhan finansial di seluruh dunia,
devaluasi kompetitif, perang perdagangan, tingginya pengangguran,
hiperinflasi di Jerman dan di negara-negara lain, serta disintegrasi
ekonomi umum yang dialami diantara perang. Coba saudara mahasiswa
bandingkan dengan organisasi IMF yang sekarang dan bagaimana hubungannya
dengan keadaan perekonomian Indonesia sekarang ini?....Dan jelaskan
IMF (International Monetary Fund), adalah organisasi
internasional beranggotakan 189 negara yang bertujuan mempererat kerja
sama moneter global, memperkuat kestabilan keuangan, mendorong
perdagangan internasional, memperluas lapangan pekerjaan sekaligus
pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, dan mengentaskan kemiskinan di
seluruh dunia.
IMF didirikan memiliki tiga fungsi utamanya adalah mengawasi
kesepakatan nilai tukar tetap antarnegara, membantu pemerintah mengelola
nilai tukarnya sehingga memungkinkan pertumbuhan ekonomi,dan
menyediakan modal jangka pendek untuk membantu neraca pembayaran.
Bantuan ini bertujuan mencegah penyebaran krisis ekonomi
internasional. IMFjuga bertujuan membantu memulihkan ekonomi
internasional pasca-Depresi Besar dan Perang Dunia . Selain itu IMF juga
menyediakan investasi modal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan
proyek pembangunan seperti proyek infrastruktur.
Indonsia resmi menjadi anggota IMF pada 10 September 1952. Dan Pada
tahun 2018 Indonesia menjadi Tuan Rumah pertemuan Tahunan IMF dan Bank
Dunia.
Indonesia saat ini tengah melakukan pembangunan infrastuktur .
Pemerintah perlu berhati-hati, bahwa banyak negara berkembang yang
sengsara atas perjanjian yang dilakukan IMF dengan beberapa negara
berkembang. Karena Amerika, IMF dan Bank Dunia mengadakan pertemuan di
Washington yang menghasilkan Konsensus Washington (KW). KW sendiri pada
hakikatnya merupakan suatu formula yang lebih ampuh dalam menjerat,
menundukkan dan menguasai negara-negara berkembang. Formula ini berupa
sebuah program yang bernama program penyesuaian struktural (struktural
adjustment policy/ SAP) yang harus dilaksanakan oleh negara-negara
berkembang dalam pembangunannya sebagai syarat mutlak diberikannya
pinjaman luar negeri dan dalam rangka mengatasi krisis dan kelesuan
ekonomi.
Program penyesuaian struktural ini meliputi liberalisasi impor dan
pelaksanaan sumber-sumber keuangan secara bebas (liberalisasi keuangan),
devaluasi mata uang, pelaksanaan kebijakan fiskal dan moneter dengan
pembatasan kredit untuk rakyat, pengenaan tingkat suku bunga yang
tinggi, penghapusan subsidi, peningkatan harga-harga public utilities
(kebutuhan rakyat), peningkatan pajak, menekan tuntutan kenaikan upah,
liberalisasi investasi terutama investasi asing dan privatisasi.
Program SAP inilah yang diterapkan IMF kepada negara-negara pasiennya
di seluruh dunia. Delapan kali penandatangan Letter of Intent (LoI)
oleh Indonesia dan IMF selama periode 1997-2002, merupakan implementasi
SAP. Jadi Indonesia harus melaksanakan SAP yang sarat dengan kepentingan
kapitalisme jika ingin mendapatkan pinjaman IMF.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar