Soal
Pada uji detail transaksi tes substantif untuk aset tetap, terdapat 3
macam transaksi terkait aset tetap. Coba rangkum sesingkat mungkin 3
macam transaksi itu!
Jawab
jawaban 1
Uji detail trainsaksi tes
substantif menangani 3 macam transaksi terkait aset tetap, yaitu
penambahan, penghapusan, dan perbaikan dan pemeliharaan,
1. Pencocokan Penambahan Aset Tetap
Semua penambahan utama harus didukung dokumentasi berupa formulir
otorisasi yang tepat waktu, voucher, faktur, kontrak, dan dokumentasi
pendukung
2. Pencocokan Penghapusan Aset Tetap
Bukti penjualan, pembatalan, dan trade-in harus ada dalam
bentuk perintah pengiriman uang kas, persetujuan tertulis, dan
perjanjian penjualan harus diperiksa secar hati-hati untuk menentukan
akurasi dan kepatutan pencatatan akuntansi termasuk pengakuan untung
atau rugi, jika ada serta memastikan bahwa semua pembatalan atau
penghapusan aset telah dicatat dengan benar terkait asersi keberadaan
dan keterjadian, hak dan kewajiban, dan asersi penilaian atau alokasi.
3. Menelaah Jurnal Biaya Perbaikan dan Pemeliharaan
Bertujuan untuk menentukan kepatutan dan konsistensi penagihan biaya
perbaikan. Kepatutan meliputi pertimbangan apakah klien telah membuat
pembedaan yang tepat antara pengeluaran pendapatan dan modal.
Sumber : BMP EKSI4310
Jawaban 2
3 macam transaksi terkait aset tetap yaitu:
1. Pencocokan Penambahan Aset Tetap.
Semua penambahan utama harus
didukung dokumentasi berupa formulir otorisasi yang tepat waktu,
voucher, faktur, kontrak dan cek yang dibatalkan. Jumlah yang dicatat
harus cocok dengan dokumentasi pendukung (EO1). Jika ada banyak
transaksi, pencocokan dapat dilakukan dengan dasar tes. Ketika aset
tetap diperoleh dengan sewa modal, kos properti dan kewajiban terkait
harus dicatat pada nilai sekarang dari pembayaran sewa minimum di masa
depan (VA1). Akurasi penentuan nilai sekarang sewa klien harus
dipastikan dengan pengitungan ulang. Pencocokan tambahan menyediakan
bukti tentang keberadaan atau keterjadian(EO1), hak dan kewajiban (RO1),
dan asersi penilaian dan alokasi (VA1).
2. Pencocokan penghapusan Aset Tetap.
Bukti penjualan, pembatalan, dan trade-in harus ada dalam bentuk
perintah pengiriman uang kas, persetujuan tertulis, dan perjanjian
penjualan. Dokumentasi tersebut harus diperiksa secara hati-hati untuk
menentukan akurasi dan kepatutan pencatatan akuntansi, termasuk
pengakuan untung atau rugi. Bukti yang didapat ketika mengaudit
penghapusan aset tetap dapat membantu dalam pengauditan biaya
depresiasi.
3. Menelaah Jurnal Biaya Perbaikan dan Pemeliharaan.
Tujuan auditor dalam melakukan tes yang terakhir adalah untuk
menentukan kepatutan dan konsistensi penagihan biaya perbaikan. Untuk
hal tersebut auditor harus menguji dokumentasi pendukung seperti faktur
vendor, order pekerjaan perusahaan, dan otorisasi manajemen untuk
menentukan kepatutan tagihan atau kebutuhan akan jurnal penyesuaian
(E03). Auditor juga harus memperhitungkan pengeluaran lain yang mungkin
telah dikapitalisasi oleh entitas.
Sumber: EKSI 4310 / Auditing II
Jawaban 3
Pada uji detail transaksi tes substantif akan aset tetap.
Terdapat 3 macam transaksi aset tetap antara lain:
1. Pencocokan Penambahan Aset Tetap
Semua penambahan utama harus didukung dokumen berupa
formulir otorisasi yang tepat waktu (in the minutes),voucher, faktur, kontrak
dan cek yang dibatalkan. Jumlah yang dicatat harus cocok dengan dokumentasi
pendukung (EOI)
Ketika aset tetap diperoleh dengan sewa modal, kos properti
dan kewajiban terkait harus dicatat pada nilai sekarang dari pembayaran secara
minimum di masa depan (VAI). Akurasi penentuan nilai sekarang sewa klien harus
dipastikan dengan penghitungan ulang. Pencocokan tambahan menyediakan bukti
tentang keberadaan atau keterjadian (EOI), hak dan kewajiban (ROI), dan asersi
penilaian dan alokasi (VAI)
2. Pencocokan Penghapusan Aset Tetap
Bukti penjualan, pembatalan, dan trade-in harus ada dalam
bentuk perintah pengiriman uang kas, persetujuan tertulis dan perjanjian penjualan.
Dokumentasi tersebut harus diperiksa secara hati-hati,untuk menentukan akurasi
dan kepatuhan pencatatan akuntansi, termasuk pengakuan untung dan rugi.
Prosedur-prosedur yang sangat berguna untuk auditor dalam
menentukan apakah semua pembatalan telah dicatat adalah:
- Menganalisis berbagai macam akun pendapatan terkait penambahan dari penjualan aset tetap.
- Memeriksa pemindahan fasilitas terkait lini produksi dan operasi yang tidak dilanjutkan.
- Melacak pembatalan order pekerjaan dan otorisasi pembatalan terhadap pencatatan akuntansi.
- Meninjau peraturan asuransi untuk penghentian atau pengurangan penutupan.
- Membuat penyelidikan manajemen terkait pembatalan.
Bukti yang didapat ketika mengaudit penghapusan aset tetap
dapat membantu dalam pengauditan biaya depresiasi.
3. Menelaah Jurnal Biaya Perbaikan dan Pemeliharaan
Tujuan auditor dalam melakukan tes yang terakhir adalah
untuk menentukan kepatutan dan konsistensi penagihan biaya perbaikan. Kepatutan
meliputi pertimbangan apakah klien telah membuat pembedaan yang tepat antara
pengeluaran pendapatan dan modal.
Menganalisis jurnal biaya perbaikan juga menghasilkan bukti
tentang penilaian aset tetap. Selain itu dapat mengungkapkan kesalahan
klasifikasi pada akun-akun yang terkait dengan asersi penyajian dan pengungkapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar