Senin, 06 Mei 2019

Soal
Pada uji detail transaksi tes substantif untuk aset tetap, terdapat 3 macam transaksi terkait aset tetap. Coba rangkum sesingkat mungkin 3 macam transaksi itu!

Jawab 
jawaban 1
Uji detail trainsaksi tes substantif menangani 3 macam transaksi terkait aset tetap, yaitu penambahan, penghapusan, dan perbaikan dan pemeliharaan,
1. Pencocokan Penambahan Aset Tetap
Semua penambahan utama harus didukung dokumentasi berupa formulir otorisasi yang tepat waktu, voucher, faktur, kontrak, dan dokumentasi pendukung
2. Pencocokan Penghapusan Aset Tetap
Bukti penjualan, pembatalan, dan trade-in harus ada dalam bentuk perintah pengiriman uang kas, persetujuan tertulis, dan perjanjian penjualan harus diperiksa secar hati-hati untuk menentukan akurasi dan kepatutan pencatatan akuntansi termasuk pengakuan untung atau rugi, jika ada serta memastikan bahwa semua pembatalan atau penghapusan aset telah dicatat dengan benar terkait asersi keberadaan dan keterjadian, hak dan kewajiban, dan asersi penilaian atau alokasi.
3. Menelaah Jurnal Biaya Perbaikan dan Pemeliharaan
Bertujuan untuk menentukan kepatutan dan konsistensi penagihan biaya perbaikan. Kepatutan meliputi pertimbangan apakah klien telah membuat pembedaan yang tepat antara pengeluaran pendapatan dan modal.
Sumber : BMP EKSI4310


 Jawaban 2

3 macam transaksi terkait aset tetap yaitu:
1. Pencocokan Penambahan Aset Tetap.
Semua penambahan utama harus didukung dokumentasi berupa formulir otorisasi yang tepat waktu, voucher, faktur, kontrak dan cek yang dibatalkan. Jumlah yang dicatat harus cocok dengan dokumentasi pendukung (EO1). Jika ada banyak transaksi, pencocokan dapat dilakukan dengan dasar tes. Ketika aset tetap diperoleh dengan sewa modal, kos properti dan kewajiban terkait harus dicatat pada nilai sekarang dari pembayaran sewa minimum di masa depan (VA1). Akurasi penentuan nilai sekarang sewa klien harus dipastikan dengan pengitungan ulang. Pencocokan tambahan menyediakan bukti tentang keberadaan atau keterjadian(EO1), hak dan kewajiban (RO1), dan asersi penilaian dan alokasi (VA1).
2. Pencocokan penghapusan Aset Tetap.
Bukti penjualan, pembatalan, dan trade-in harus ada dalam bentuk perintah pengiriman uang kas, persetujuan tertulis, dan perjanjian penjualan. Dokumentasi tersebut harus diperiksa secara hati-hati untuk menentukan akurasi dan kepatutan pencatatan akuntansi, termasuk pengakuan untung atau rugi. Bukti yang didapat ketika mengaudit penghapusan aset tetap dapat membantu dalam pengauditan biaya depresiasi.
3. Menelaah Jurnal Biaya Perbaikan dan Pemeliharaan.
Tujuan auditor dalam melakukan tes yang terakhir adalah untuk menentukan kepatutan dan konsistensi penagihan biaya perbaikan. Untuk hal tersebut auditor harus menguji dokumentasi pendukung seperti faktur vendor, order pekerjaan perusahaan, dan otorisasi manajemen untuk menentukan kepatutan tagihan atau kebutuhan akan jurnal penyesuaian (E03). Auditor juga harus memperhitungkan pengeluaran lain yang mungkin telah dikapitalisasi oleh entitas.
Sumber: EKSI 4310 / Auditing II

Jawaban 3

Pada uji detail transaksi tes substantif akan aset tetap. Terdapat 3 macam transaksi aset tetap antara lain:
1. Pencocokan Penambahan Aset Tetap
Semua penambahan utama harus didukung dokumen berupa formulir otorisasi yang tepat waktu (in the minutes),voucher, faktur, kontrak dan cek yang dibatalkan. Jumlah yang dicatat harus cocok dengan dokumentasi pendukung (EOI)
Ketika aset tetap diperoleh dengan sewa modal, kos properti dan kewajiban terkait harus dicatat pada nilai sekarang dari pembayaran secara minimum di masa depan (VAI). Akurasi penentuan nilai sekarang sewa klien harus dipastikan dengan penghitungan ulang. Pencocokan tambahan menyediakan bukti tentang keberadaan atau keterjadian (EOI), hak dan kewajiban (ROI), dan asersi penilaian dan alokasi (VAI)
2. Pencocokan Penghapusan Aset Tetap
Bukti penjualan, pembatalan, dan trade-in harus ada dalam bentuk perintah pengiriman uang kas, persetujuan tertulis dan perjanjian penjualan. Dokumentasi tersebut harus diperiksa secara hati-hati,untuk menentukan akurasi dan kepatuhan pencatatan akuntansi, termasuk pengakuan untung dan rugi.
Prosedur-prosedur yang sangat berguna untuk auditor dalam menentukan apakah semua pembatalan telah dicatat adalah:
  • Menganalisis berbagai macam akun pendapatan terkait penambahan dari penjualan aset tetap.
  • Memeriksa pemindahan fasilitas terkait lini produksi dan operasi yang tidak dilanjutkan.
  • Melacak pembatalan order pekerjaan dan otorisasi pembatalan terhadap pencatatan akuntansi.
  • Meninjau peraturan asuransi untuk penghentian atau pengurangan penutupan.
  • Membuat penyelidikan manajemen terkait pembatalan.
Bukti yang didapat ketika mengaudit penghapusan aset tetap dapat membantu dalam pengauditan biaya depresiasi.
3. Menelaah Jurnal Biaya Perbaikan dan Pemeliharaan
Tujuan auditor dalam melakukan tes yang terakhir adalah untuk menentukan kepatutan dan konsistensi penagihan biaya perbaikan. Kepatutan meliputi pertimbangan apakah klien telah membuat pembedaan yang tepat antara pengeluaran pendapatan dan modal.
Menganalisis jurnal biaya perbaikan juga menghasilkan bukti tentang penilaian aset tetap. Selain itu dapat mengungkapkan kesalahan klasifikasi pada akun-akun yang terkait dengan asersi penyajian dan pengungkapan.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

resume sosioogi hukum

 Sosiologi Hukum Sosiologi hukum adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara hukum dengan gejala-gejala sosial lainnya secara ...