Senin, 06 Mei 2019

Praktek Proteksionisme

Negara Amerika Serikat (AS) dibawah Presiden  Donald J Trump, sebagai salah satu pemain utama dalam bisnis internasional, sudah menyetujui untuk menerapkan kebijakan proteksionis dengan mengenakan tariff bea masuk impor sebesar 25% untuk produk baja dan tariff 10% untuk impor aluminium.

Menurut anda , apakah kebijakan ini masih kondusif untuk perdagangan internasional saat ini?

Apa dampak yang mungkin terjadi dari negara-negara eksportir baja dan alumunium ke AS (misalnya : China) ?

Apakah akan ada dampaknya terhadap perdagangan dengan Indonesia, sebagai salah satu negara berkembang, yang memiliki surplus neraca perdagangan dengan AS ?

Praktek Proteksionisme Negara Amerika Serikat (AS) dibawah Presiden  Donald J Trump, sebagai salah satu pemain utama dalam bisnis internasional, sudah menyetujui untuk menerapkan kebijakan proteksionis dengan mengenakan tariff bea masuk impor sebesar 25% untuk produk baja dan tariff 10% untuk impor aluminium.

Menurut anda , apakah kebijakan ini masih kondusif untuk perdagangan internasional saat ini? Menurut saya Prioteksionisme pada era ini sangat tidak relevan dan kondusif. Hal ini terbukti dari banyaknya negara yang mengecam Amerika serikat dan mengkritik kebijakan Proteksionisme yang diambil oleh Donal J Trumpt. Beberapa langkah proteksionis dan unilateral dari negara-negara individual sangat melemahkan rezim perdagangan multilateral yang berbasis peraturan, bahaya yang paling serius bagi ekonomi dunia. Proteksionisme sangat bertentangan dengan perdagangan bebas yang meminimalkan pembatasan perdagangan oleh pemerintah. Di era modern, proteksionisme semakin erat kaitannya dengan anti-globalisasi dan anti-imigrasi. Istilah ini sering digunakan dalam konteks ekonomi; proteksionisme dalam ekonomi mengacu pada kebijakan atau doktrin yang melindungi perusahaan dan pekerja di suatu negara dengan membatasi atau mengatur perdagangan luar negeri.

Apa dampak yang mungkin terjadi dari negara-negara eksportir baja dan alumunium ke AS (misalnya : China) ? Kebijakan Proteksionisme Amerika Serikat sangat berdampak buruk kepada China, seperti yang kita ketahui pesan dari Kementerian Perdagangan Cina Gao Feng dilansir Reuters yakni “Praktik jahat Amerika Serikat seperti membuka Kotak Pandora, dan ada bahaya yang akan memicu reaksi berantai dan menyebarkan virus proteksi perdagangan di seluruh dunia” Bahkan China Berniat untuk membalas kebijakan ini jika tetap dilaksanakan, adapun cara pembalasan China ialah sebagai berikut :
1. Berhenti Membeli Treasury AS
Sebagai salah satu pemilik terbesar dalam treasury AS, China mengantongi sekitar 1 triliun dolar AS dalam bentuk obligasi pada 2017. China seperti kebanyakan investor tentu ingin menyimpan greenback dalam instrumen yang aman seperti obligasi.Namun, jika terus didesak oleh AS, maka China mengancam akan menjual obligasi AS miliknya
dan berhenti membeli obligsi baru lainnya. Hal ini dapat memberikan dampak yang signifikan pada perekonomian AS.
Pasalnya, jika China membanjiri pasar dengan treasury AS membuat imbal hasil (yield) obligasi tersebut naik. Kemudian dapat membuat harga obligasi tersebut turun drastis.Kendati demikian, hal ini juga dapat merugikan China karena akan membuatnya kehilangan alternatif yang aman untuk menyimpan dolar AS-nya. Tapi langkah ini akan sukses memberikan tekanan karena akan melebarkan defisit AS.
2. Devaluasi Yuan
Manajer Investasi Multiaset Unigestion Salman Baig mengatakan, mendevaluasi yuan merupakan alat terbaik yang harus dilakukan China ke AS. "Mata uang adalah cara paling efektif untuk mengimbangi dampak tarif," ucapnya.Jika yuan melemah hingga 8 persen maka importir asal AS akan melihat kenaikan sebanyak 2 persen dalam biaya produk China. Sebab, perusahaan tidak akan merasakan banyak perbedaan.
Namun, China tidak ingin mata uangnya jatuh terlalu jauh dalam waktu singkat meski dalam waktu singkat membiarkan yuan jatuh untuk mengimbangi dampak tarif. Pasalnya, China tidak ingin mata uangnya terlalu banyak volatilitas.
3. Mempersulit Perusahaan AS
Dengan populasi penduduk terbanyak dan tersebar di berbagai dunia, China memiliki kekuasaan besar atas rakyatnya. China bisa memerintahkan rakyatnya untuk berhenti berpergian ke AS atau memboikot produk AS. Sebelumnya China pernah menerapkan hal ini kepada Korea Selatan saat menyetujui menjadi tuan rumah sistem pertahanan rudal. Hong Kong juga pernah menjadi sasaran saat memprotes untuk lebih merdeka dari China maka wisatawan dari China tidak ada yang pergi ke Hong Kong.
"Tidak ada larangan tapi pemerintah China memberitahu media negaranya untuk membuat komentar tertentu dan semua bisnis tiba-tiba kehilangan pangsa pasar. Itu bisa terjadi pada McDonald atau Burger King, simbol AS," ungkap Direktur Brandes Investment Partners Gerardo Zamorano.
4. Mengisolasi AS
Presiden China Xi Jinping berencana untuk berkuasa tanpa batas waktu yang berarti dapat mengambil kesempatan untuk melakukan mitra dagang dengan negara-negara lain di dunia. Dengan demikian, meski AS melanjutkan perang dagang dengannya, China bisa tetap berdagang dengan negara lain.
Menurut Baig, China bisa bergabung dengan Trans Pacific Partnership yang pernah ditinggalkan AS ketika Presiden Trump mengambil alih negara untuk melakukan perdagangan terbuka dengan 11 negara. Dengan demikian China bisa membuat kebijakan tarif dengan negara-negara ini baik dikurangi atau dihilangkan.


Apakah akan ada dampaknya terhadap perdagangan dengan Indonesia, sebagai salah satu negara berkembang, yang memiliki surplus neraca perdagangan dengan AS ? Indonesia yang mengandalkan ekonomi global sekaligus pasar lokal yang besar pastinya sangat terdampak oleh Kebijakan Proteksionisme Amerika Serikat. Perubahan ini bisa mencakup sektor industri hingga neraca perdagangan.Indonesia harus berbenah diri bahkan bisa mencari pasar lain.
Seperti yang dikatakan Presiden Joko  widodo bahwa kebijakan tersebut agar berdampak mengganggu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 dan Rancangan APBN (RAPBN) 2019, yaitu dinamika ekonomi dunia yang sangat dinamis, baik suku bunga, komoditas, arus modal masuk keluar, dan nilai tukar.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga bergejolak beberapa karena merespons perkembangan kebijakan yang terjadi di AS, baik mengenai pernyataan Gubernur Federal Reserve mengenai kenaikan suku bunga acuannya yang lebih hawkish tahun ini dan kebijakan dagang protektif Trump.


Sumber :
https://www.cnbcindonesia.com/news/20180305144212-4-6265/jokowi-bicara-soalproteksionisme-dan-efeknya-ke-ri
https://money.kompas.com/read/2017/01/17/154718026/as.berpotensi.terapkan.proteksionism e.indonesia.harus.berbenah.diri
https://www.alinea.id/bisnis/pemerintah-perlu-mewaspadai-dampak-kebijakan-trumpb1UvY9LO

 

Bagaimana strategi dan inisitif negara-negara berkembang menghadapi negara-negara maju dan industri baru dalam peta bisnis international ?

 

Strategi dan inisitif negara-negara berkembang menghadapi negara-negara maju dan industri baru dalam peta bisnis international yaitu :
Menurut William Overvolt, terdapat strategi pembangunan yang dapat mendorong pertumbuhan di Negara berkembang dalam menghadapi negara-negara maju dan industri baru dalam peta bisnis international :
1. Merangsang kebangsaan, jika diperlukan mempertentangkannya dengan kekuatan negara maju. Nation building atau pembangunan bangsa merupakan salah satu tugas berat yang dilaksanakan negara-negara baru di Asia. Mereka harus membangkitkan perasaan kebangsaan untuk mendorong terjadinya persatuan. Dengan perasaan senasib sepenanggungan, maka anggota masyarakat makin solid. Apabila pihak berkuasa menciptakan “musuh” dari luar maka dengan mudah masyarakat akan bersatu demi pembangunan ekonomi dalam melawan musuh itu.
2. Membersihkan lembaga-lembaga pemerintah: membasmi mereka yang menyia-nyiakan waktu dan tidak kompeten. Selain itu negara-negara industri baru itu juga menempatkan teknokrat yang bersekolah di Barat.
3. Menumpas kejahatan, pemogokan politik dan kekacauan.Pemerintah di negara-negara industri baru melancarkan kebijakan untuk menjamin pertumbuhan ekonomi. Salah satu unsurnya adalah menstabilkan lingkungan dimana perusahaan beroperasi. Kejahatan ditumpas agar menjamin keamanan pelaku ekonomi. Demikian aksi-aksi pemogokan yang dipolitisir dan berpotensi menimbulkan kekalutan diredam. Tekanan yang dilakukan pemerintah terhadap pelaku demonstrasi memang sangat keras namun akibatnya muncul stabilitas meskipun bersifat semu.
4. Menindas kelompok penekan yang menyebabkan patronisme, korupsi dan inflasi.Berbagai kelompok dalam masyarakat yang berperan sebagai kelompok penekan sering menimbulkan masalah baru. Mereka kadang-kadang menumbuhkan pola patron klien yang kemudian membuka peluang lahirnya praktek-praktek korupsi.
5. Menyesuaikan diri dengan standar yang ditetapkan negara-negara industri maju dalam rangka mencari modal. pasar dan teknologi. Negara industri baru dalam memacu ekspor dan memasuki pasar asing mereka meniru standar yang diberlakukan oleh negara maju. Mereka pun mendesain industrinya yang sesuai dengan apa yang dicapai negara maju.
6. Menata agar anggaran militer rendah sedangkan anggaran pembangunan tinggi.Pada masa pertumbuhan ekonomi tinggi selama tiga dekade terakhir, banyak negara industri baru tidak membesar-besarkan anggaran militer karena dianggap menyedot anggaran. Pada masa pertumbuhan itu, militer berperan untuk menjaga tidak terjadi ancaman dari luar.Namun demikian terlihat bahwa begitu pendapatan itu naik maka ada keinginan dari militer untuk memperbarui persenjataannya.
 7. Mengalihkan diri pada pertumbuhan yang disebabkan ekspor.Semua negara industri baru bisa tumbuh cepat karena memacu ekspor. Jenis ekspor masih berupa barang setengah jadi atau barang manufaktur yang masih sederhana sifatnya seperti sepatu atau televisi. Indonesia dan Malaysia memacu ekspor hasil alam.
8. Reformasi pemerataan pendapatan:Jalan yang ditempuh antara lain dengan: – reformasi pembagian tanah (land reform)- industri padat karya (buruh murah, tekstil, pertanian dan barang elektronik)- investasi besar-besaran di bidang pendidikan.
9. Menciptakan perusahaan yang besar dan modern untuk menjamin tercapainya target perdagangan. Di beberapa negara seperti di Korea Selatan, perusahaan besar keluarga diciptakan untuk memacu industrialisasi. Perusahaan konglomerat ini yang di Korsel disebut Chaebol menjadi mesin pertumbuhan ekonomi yang dapat diandalkan.
10. Dapatkan teknologi, modal dan perdagangan dari perusahaan multinasional dan bank internasional. Menggunakan teknokrat dan para pemimpin nasionalis untuk memaksimalkan keuntungan bagi negara.
11. Meniti tangga yang dimulai dengan sektor padat karya seperti pertanian dan bahan mentah, industri tekstil dan sepatu, industri ringan seperti pabrik televisi dan industri teknologi tinggi.
12. Penggunaan alat-alat autoritarian, jika diperlukan, untuk mencapai tujuan pembangunan ekonomi. Kadang-kadang karena ingin memelihara stabilitas, pemerintah bersikap kaku dan keras sehingga timbul kesan adanya autoritarian dalam pemerintah. Sikap pemerintah yang autoritarian itu untuk tingkat tertentu berhasil keberhasilan pembangunan ekonomi. Akan tetapi, dalam situasi dimana proses demokratisasi makin luas, sikap otoriter pemerintah makin ketinggalan.

 

Soal
Terbentuknya The IMF Article of Agreement sangat dipengaruhi oleh keruntuhan finansial di seluruh dunia, devaluasi kompetitif, perang perdagangan, tingginya pengangguran, hiperinflasi di Jerman dan di negara-negara lain, serta disintegrasi ekonomi umum yang dialami diantara perang. Coba saudara mahasiswa bandingkan dengan organisasi IMF yang sekarang dan bagaimana hubungannya dengan keadaan perekonomian Indonesia sekarang ini?....Dan jelaskan

IMF (International Monetary Fund), adalah organisasi internasional beranggotakan 189 negara yang bertujuan mempererat kerja sama moneter global, memperkuat kestabilan keuangan, mendorong perdagangan internasional, memperluas lapangan pekerjaan sekaligus pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, dan mengentaskan kemiskinan di seluruh dunia.
IMF didirikan memiliki tiga fungsi utamanya adalah mengawasi kesepakatan nilai tukar tetap antarnegara, membantu pemerintah mengelola nilai tukarnya sehingga memungkinkan pertumbuhan ekonomi,dan menyediakan modal jangka pendek untuk membantu neraca pembayaran.  Bantuan ini bertujuan mencegah penyebaran krisis ekonomi internasional.  IMFjuga bertujuan membantu memulihkan ekonomi internasional pasca-Depresi Besar dan Perang Dunia . Selain itu IMF juga menyediakan investasi modal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan proyek pembangunan seperti proyek infrastruktur.
Indonsia resmi menjadi anggota IMF pada 10 September 1952. Dan Pada tahun 2018 Indonesia menjadi Tuan Rumah pertemuan Tahunan IMF dan Bank Dunia.
Indonesia saat ini tengah melakukan pembangunan infrastuktur . Pemerintah perlu berhati-hati, bahwa banyak negara berkembang yang sengsara atas perjanjian yang dilakukan IMF dengan beberapa negara berkembang. Karena Amerika, IMF dan Bank Dunia mengadakan pertemuan di Washington yang menghasilkan Konsensus Washington (KW). KW sendiri pada hakikatnya merupakan suatu formula yang lebih ampuh dalam menjerat, menundukkan dan menguasai negara-negara berkembang. Formula ini berupa sebuah program yang bernama program penyesuaian struktural (struktural adjustment policy/ SAP) yang harus dilaksanakan oleh negara-negara berkembang dalam pembangunannya sebagai syarat mutlak diberikannya pinjaman luar negeri dan dalam rangka mengatasi krisis dan kelesuan ekonomi.
Program penyesuaian struktural ini meliputi liberalisasi impor dan pelaksanaan sumber-sumber keuangan secara bebas (liberalisasi keuangan), devaluasi mata uang, pelaksanaan kebijakan fiskal dan moneter dengan pembatasan kredit untuk rakyat, pengenaan tingkat suku bunga yang tinggi, penghapusan subsidi, peningkatan harga-harga public utilities (kebutuhan rakyat), peningkatan pajak, menekan tuntutan kenaikan upah, liberalisasi investasi terutama investasi asing dan privatisasi.
Program SAP inilah yang diterapkan IMF kepada negara-negara pasiennya di seluruh dunia. Delapan kali penandatangan Letter of Intent (LoI) oleh Indonesia dan IMF selama periode 1997-2002, merupakan implementasi SAP. Jadi Indonesia harus melaksanakan SAP yang sarat dengan kepentingan kapitalisme jika ingin mendapatkan pinjaman IMF.

Soal
Pada uji detail transaksi tes substantif untuk aset tetap, terdapat 3 macam transaksi terkait aset tetap. Coba rangkum sesingkat mungkin 3 macam transaksi itu!

Jawab 
jawaban 1
Uji detail trainsaksi tes substantif menangani 3 macam transaksi terkait aset tetap, yaitu penambahan, penghapusan, dan perbaikan dan pemeliharaan,
1. Pencocokan Penambahan Aset Tetap
Semua penambahan utama harus didukung dokumentasi berupa formulir otorisasi yang tepat waktu, voucher, faktur, kontrak, dan dokumentasi pendukung
2. Pencocokan Penghapusan Aset Tetap
Bukti penjualan, pembatalan, dan trade-in harus ada dalam bentuk perintah pengiriman uang kas, persetujuan tertulis, dan perjanjian penjualan harus diperiksa secar hati-hati untuk menentukan akurasi dan kepatutan pencatatan akuntansi termasuk pengakuan untung atau rugi, jika ada serta memastikan bahwa semua pembatalan atau penghapusan aset telah dicatat dengan benar terkait asersi keberadaan dan keterjadian, hak dan kewajiban, dan asersi penilaian atau alokasi.
3. Menelaah Jurnal Biaya Perbaikan dan Pemeliharaan
Bertujuan untuk menentukan kepatutan dan konsistensi penagihan biaya perbaikan. Kepatutan meliputi pertimbangan apakah klien telah membuat pembedaan yang tepat antara pengeluaran pendapatan dan modal.
Sumber : BMP EKSI4310


 Jawaban 2

3 macam transaksi terkait aset tetap yaitu:
1. Pencocokan Penambahan Aset Tetap.
Semua penambahan utama harus didukung dokumentasi berupa formulir otorisasi yang tepat waktu, voucher, faktur, kontrak dan cek yang dibatalkan. Jumlah yang dicatat harus cocok dengan dokumentasi pendukung (EO1). Jika ada banyak transaksi, pencocokan dapat dilakukan dengan dasar tes. Ketika aset tetap diperoleh dengan sewa modal, kos properti dan kewajiban terkait harus dicatat pada nilai sekarang dari pembayaran sewa minimum di masa depan (VA1). Akurasi penentuan nilai sekarang sewa klien harus dipastikan dengan pengitungan ulang. Pencocokan tambahan menyediakan bukti tentang keberadaan atau keterjadian(EO1), hak dan kewajiban (RO1), dan asersi penilaian dan alokasi (VA1).
2. Pencocokan penghapusan Aset Tetap.
Bukti penjualan, pembatalan, dan trade-in harus ada dalam bentuk perintah pengiriman uang kas, persetujuan tertulis, dan perjanjian penjualan. Dokumentasi tersebut harus diperiksa secara hati-hati untuk menentukan akurasi dan kepatutan pencatatan akuntansi, termasuk pengakuan untung atau rugi. Bukti yang didapat ketika mengaudit penghapusan aset tetap dapat membantu dalam pengauditan biaya depresiasi.
3. Menelaah Jurnal Biaya Perbaikan dan Pemeliharaan.
Tujuan auditor dalam melakukan tes yang terakhir adalah untuk menentukan kepatutan dan konsistensi penagihan biaya perbaikan. Untuk hal tersebut auditor harus menguji dokumentasi pendukung seperti faktur vendor, order pekerjaan perusahaan, dan otorisasi manajemen untuk menentukan kepatutan tagihan atau kebutuhan akan jurnal penyesuaian (E03). Auditor juga harus memperhitungkan pengeluaran lain yang mungkin telah dikapitalisasi oleh entitas.
Sumber: EKSI 4310 / Auditing II

Jawaban 3

Pada uji detail transaksi tes substantif akan aset tetap. Terdapat 3 macam transaksi aset tetap antara lain:
1. Pencocokan Penambahan Aset Tetap
Semua penambahan utama harus didukung dokumen berupa formulir otorisasi yang tepat waktu (in the minutes),voucher, faktur, kontrak dan cek yang dibatalkan. Jumlah yang dicatat harus cocok dengan dokumentasi pendukung (EOI)
Ketika aset tetap diperoleh dengan sewa modal, kos properti dan kewajiban terkait harus dicatat pada nilai sekarang dari pembayaran secara minimum di masa depan (VAI). Akurasi penentuan nilai sekarang sewa klien harus dipastikan dengan penghitungan ulang. Pencocokan tambahan menyediakan bukti tentang keberadaan atau keterjadian (EOI), hak dan kewajiban (ROI), dan asersi penilaian dan alokasi (VAI)
2. Pencocokan Penghapusan Aset Tetap
Bukti penjualan, pembatalan, dan trade-in harus ada dalam bentuk perintah pengiriman uang kas, persetujuan tertulis dan perjanjian penjualan. Dokumentasi tersebut harus diperiksa secara hati-hati,untuk menentukan akurasi dan kepatuhan pencatatan akuntansi, termasuk pengakuan untung dan rugi.
Prosedur-prosedur yang sangat berguna untuk auditor dalam menentukan apakah semua pembatalan telah dicatat adalah:
  • Menganalisis berbagai macam akun pendapatan terkait penambahan dari penjualan aset tetap.
  • Memeriksa pemindahan fasilitas terkait lini produksi dan operasi yang tidak dilanjutkan.
  • Melacak pembatalan order pekerjaan dan otorisasi pembatalan terhadap pencatatan akuntansi.
  • Meninjau peraturan asuransi untuk penghentian atau pengurangan penutupan.
  • Membuat penyelidikan manajemen terkait pembatalan.
Bukti yang didapat ketika mengaudit penghapusan aset tetap dapat membantu dalam pengauditan biaya depresiasi.
3. Menelaah Jurnal Biaya Perbaikan dan Pemeliharaan
Tujuan auditor dalam melakukan tes yang terakhir adalah untuk menentukan kepatutan dan konsistensi penagihan biaya perbaikan. Kepatutan meliputi pertimbangan apakah klien telah membuat pembedaan yang tepat antara pengeluaran pendapatan dan modal.
Menganalisis jurnal biaya perbaikan juga menghasilkan bukti tentang penilaian aset tetap. Selain itu dapat mengungkapkan kesalahan klasifikasi pada akun-akun yang terkait dengan asersi penyajian dan pengungkapan.
 
Tugas

soal :
Menurut saudara apa yang akan terjadi apabila fungsi pembelian dalam perusahaan tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya ? Jelaskan !!

Menurut saya, seandainya fungsi pembelian suatu perusahaan berjalan tidak sebagaimana mestinya maka yang hampir pasti terjadi adalah tidak optimalnya efektivitas dan efisiensi perusahaan. Hal tersebut akan menimbulkan efek domino pada fungsi-fungsi lain dalam perusahaan sehingga dalam jangka panjang dapat menimbulkan kerugian terhadap perusahaan. Berikut contoh fungsi pembelian yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Suatu perusahaan melakukan pembelian atas bahan baku tanpa melalui persetujuan manajemen yang berwenang dan tidak melakukan penilaian terhadap pihak supplier. Setelah barang yang dibeli tiba, ternyata kualitas barang yang diterima jauh dari kualitas seharusnya, padahal harga yang dibayarkan diatas harga pasar seharusnya. Atas kejadian tersebut, manajemen fungsi pembelian tidak mau bertanggungjawab karena merasa tidak memberikan persetujuan atas pembelian tersebut. Kegagalan fungsi pembelian pada kasus ini akan berdampak panjang bagi perusahaan, mulai dari kerugian atas pembelian bahan baku yang mahal, hingga kualitas barang  produksi yang tidak optimal karena kualitas bahan baku yang buruk. Selain itu, penjualan barang dan pelayanan purna jual juga akan terpengaruh karena mahalnya harga produksi serta buruknya kualitas bahan baku.


Fungsi Pembelian merupakan salah satu bagian yang sangat penting di sebuah perusahaan, apalagi pada perusahaan manufaktur. Fungsi pembelian memiliki tugas dan sasaran tertentu yang sangat mempengaruhi operasional perusahaan. Sehingga, apabila fungsi pembelian tersebut tidak berjalan sebagaimana seharusnya akan memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap perusahaan misalnya :
1. Akan dapat menganggu bahkan menghambat proses produksi dikarenakan fungsi pembelian tidak memastikan ketersedian barang maupun jasa yang dibutuhkan dan menunjang proses produksi/operasional perusahaan.
2. Jika fungsi pembelian melakukan pengadaan barang secara sembarang, maka akan menimbulkan biaya yang tidak sedikit sehingga bisa berdampak terhadap laba/rugi perusahaan kedepannya.
3. Tidak berfungsinya bagian pembelian sebagaimana mestinya bisa menimbulkan kekecewaan dari sisi pelanggan maupun pemasok/mitra.
4. Kekecewaan Pelanggan bahkan bisa sampai meninggalkan perusahaan, dikarenakan tidak tersedianya barang/jasa yang mereka inginkan karena terganggunya proses prosuksi tadi.
5. Jika fungsi pembelian tidak mampu berkoordinasi dengan bagian lain, juga akan menimbulkan masalah dengan pemasok, misalnya ketidak tepatan perusahaan dalam melunasi Utang kepada pemasok/Mitra.
6. Bisa juga menimbulkan terjadinya Fraud di bagian tersebut, dengan melakukan Mark UP biaya pengadaan/pembelian .
7. Perusahaan tidak akan mampu melakukan pengadaan barang dan jasa secara optimal, efektif, dan efisien seperti yang diharapkan pada proses tersebut.

melalui fungsi pembelian, perusahaan akan mampu melakukan pengadaan barang dan jasa yang dibutuhkan secara optimal, efektif dan efisien untuk proses produksi. Dengan demikian, ketersediaan barang dan jasa yang dibutuhkan dalam operasi perusahaan dapat dipastikan tetap berjalan dan berfungsi sebagaimana mestinya sehingga kekhawatiran terganggunya proses produksi karena ketiadaan bahan baku dan bahan penunjang lainnya
dapat dihindari atau paling tidak dapat diantisipasi. Fungsi Pembelian bernilai penting dan strategis mengingat bahwa ketika proses kebutuhan bahan baku dan bahan penunjang lainnya yang di cukupi oleh fungsi pembelian tidak dapat tersedia secara optimal maka dampaknya dapat di pastikan bahwa proses produksi dapat berhenti dan banyak sumber daya yang menganngur sehingga akan menggangu keberlangsungan perusahaan . Dalam Konteks Pemerintah Fungsi pembelian atau fungsi Pengadaan barang/Jasa menjadi penting dan strategis mengingat pada fungsi pembelian atau fungsi pengadaan barang/jasa ini merupakan pilar utama dalam rangka pelayanan kepada masyarakat, Bayangkan jika fungsi ini tidak ada dalam pemerintah maka pelayanan kepada masyarakat baik di bidangkesehatan, penyediaan infrastruktur, pendidikan dan bidang lainnya tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.


Minggu, 04 Maret 2018



KEPEMIMPINAN MANAJEMEN ORGANISASI

DISUSUN OLEH
BOBBY INDRAWAN SAPUTRA
MAYANG
LERI SAMBORA
DESY
ATIKA
NURMISWARI


HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
KOMISARIAT FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BENGKULU



Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Kepemimpinan Manajemen Organisasi”
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
  
                                                                                     Bengkulu,  November 2016
  
                                                                                              Penyusun










Daftar Isi

Cover.............................................................................................................. i
Kata Pengantar............................................................................................. ii
Daftar Isi...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
1.Latar Belakang............................................................................................ 1
2.Rumusan Masalah........................................................................................ 1
3.Tujuan Penulisan.......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 2
1.Kepemimpinan............................................................................................. 2
2.Kharakteristik Kepemimpinan..................................................................... 3
3.Manajemen.................................................................................................. 7
4.Organisasi.................................................................................................. 11
5.Hubungan Antara Kepemimpinan, Manajemen Dan Organisasi............... 15
BAB III PENUTUP................................................................................... 17
1.Kesimpulan................................................................................................ 17
2.Saran.......................................................................................................... 17
Daftar Pustaka............................................................................................ 18













BAB I
 PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Setiap lembaga/instansi memiliki tujuan dan cita-cita di dalamnya, sebagai proses untuk mencapai tujuannya, Untuk mengoperasikan sebuah lembaga/instansi, dibutuhkan satu kesatuan perangkat yang berhubungan sebagai motor penggerak instansi/lembaga yaitu kepemimpinan, manajemen dan organisasi.
Ketiga hal tersebut harus diperhatikan dalam beroganisasi agar tujuan-tujuan dalam organisasi tersebut dapat dicapai secara efektif dan efesien. Berangkat dari hal itu kami mengambil tema makalah dengan judul “Kepemimpinan, Manajemen Organisasi”.

2.      Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari kepemimpinan?
2.      Apa pengerian dari manajemen?
3.      Apa pengertian dari organisasi?

3.      Tujuan Penulisan     
1.    Pembaca dapat mengetahui apa arti kepemimpinan, manajemen dan organisasi
2.    Menambah pengetahuan pembaca pada umumnya dan penulis khususnya
3.    Memenuhi tugas akhir pada Latihan Kaderisasi Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bengkulu angkatan Al-Baits.





BAB II
 PEMBAHASAN
1.        Kepemimpinan
a)      Definisi Kepemimpinan
Kepemimpinan  (leadership) telah  didefinisikan dengan  berbagai  cara  yang berbeda  oleh berbagai  orang yang berbeda pula. Menurut Stoner, Kepemimpinan dapat  didefinisikan sebagai suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya.
Ada tiga implikasi penting dari definisi tersebut :
Pertama, Kepemimpinan menyangkut orang lain     bawahan atau pengikut. Kesediaan  mereka untuk menerima pengarahan  dari pemimpin, para anggota kelompok membantu menentukan status  /  kedudukan  pemimpin dan membuat proses kepemimpinan dapat berjalan. Tanpa bawahan, semua kualitas kepemimpinan seorang mmanajer akan menjadi tidak relevan.
Kedua, Kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak seimbang diantara para pemimpin dan anggota  kelompok. Para pemimpin  mempunyai  wewenang untuk mengarahkan  berbagai  kegiatan para anggota kelompok, tetapi  para anggota kelompok tidak dapat mengarahkan kegiatan-kegiatan pemimpin secara langsung, meskipun dapat juga melalui sejumlah cara secara tidak langsung.
Ketiga,  Selain dapat  memberikan pengarahan  kepada  para  bawahan  atau  pengikut,  pemimpin dapat  juga mempergunakan pengaruh. Dengan kata lain, para pemimpin tidak hanya dapat memerintah bawahan apa yang harus dilakukan tetapi juga dapat mempengaruhi bagaimana bawahan melaksanakan perintahnya. Sebagai contoh, seorang manajer   dapat mengarahkan seorang bawahan untuk melaksanakan suatu tugas tertentu, tetapi dia dapat juga mempengaruhi bawahan dalam menentukan cara bagaimana tugas itu dilaksanakan dengan tepat.
Kepemimpinan adalah bagian penting manajemn, tetap tidak sama dengan manajemen. Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang  untuk mempengaruhi orang-orang lain   agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran.  Manajemen  mencakup  kepemimpinan, tetapi  juga  mencakup   fungsi-fungsi  lain   seperti  perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan.

b)      Tujuan Kepemimpinan
Nampaknya sukar dibedakan antara  tujuan dan fungsi kepemimpinan, lebih-lebih kalau dikaji secara praktis kedua- duanya mempunyai  maksud yang sama  dalam menyukseskan  proses  kepemimpinan  namun secara  definitif kita dapat menganalisanya secara berbeda. Tujuan kepemimpinan merupakan  kerangka ideal  /  filosofis yang  dapat memberikan pedoman bagi  setiap kegiatan pemimpin, sekaligus menjadi  patokan yang harus dicapai. Sehingga tujuan kepemimpinan agar setiap kegiatan yang dilaksanakan dapat mencapai  tujuan yang inginkan secara efektif dan efisien.

c)      Fungsi kepemimpinan
Agar kelompok berjalan dengan  efektif, seseorang  harus melaksanakan  dua fungsi utama ;
                           i.            fungsi-fungsi yang berhubungan  dengan  tugas  (“task-related”) atau  pemecahan  masalah.
                         ii.            fungsi-fungsi  pemeliharaan kelompok (“group-maintenance”) atau sosial.

Fungsi pertama  menyangkut pemberian saran  penyelesaian, informasi  dan pendapat. Fungsi  kedua  mencakup segala   sesuatu   yang  dapat  membantu  kelompok berjalan  lebih  lancar-  persetujuan  dengan  kelompok lain, pnengahan perberdaan pendapat, dan sebagainya.

2.        Kharakteristik Kepemimpinan
a)      Sifat-Sifat Rasul sebagai Etos Kerja
Dalam Islam  kepemimpinan adalah bagian dari kepribadian Islam,  sabda Rasulullah Saw. “ Setiap orang dari kamu adalah pemimpin dan kamu bertanggngjawab terhadap kepemimpinan itu”  (Shahih Bukhari & Muslim)
Setiap manusia  pasti  memerankan  suatu  kepemimpinan.  Hadis Rasulullah mengatakan,     Setiap  anda adalah pengasuh   dan  bertanggungjawab  terhadap  rakyatnya.  Pemimpin   adalah   pengasuh   dan  bertanggungjawab terhadap  rakyat.  Laki-laki adalah pengasuh  dikeluarganya dan bertanggungjawab terhadap  asuhannya.  Wanita adalah pengasuh  di rumah suaminya dan bertanggungjawab pada asuhannya, pembantu  adalah pengasuh harta majikannya dan bertanggungjawab pada asuhannya”. (H.R. Imam Bukhari & Muslim).
b)      Dimensi Moral Kepemimpinan
Akhlak  seorang  m,uslim adalah  tidak  mengejar  kepemimpinan  untuk  dirinya. Tidak merebut kepemimpinan dari orang yang layak memiliki kepemimpinan  itu. Apabila  diberi tanggungjawab kepemimpinan, sementara  dia lemah dan sanggup memikul, hendaknya dia menolak tanggungjawab  itu. Kecuali,  pabila  dia yang harus memegangnya maka dia wajib melaksanakannya.  Bila  menghindar berarti  berdosa,  dan bila dia melaksanakan  kewajiban itu dia mendapat pahala. Nash-nash berikut ini menjelaskan hal tersebut di atas :
Ø  Jangan meminta dan jangan memberikan amanah kepada orang yang berambisi / meminta dijadikan pemimpin. Dari Abu Hurairah, rasulullah Saw bersabda  “ Sesungguhnya kalian akan berambisi memperoleh kepemimpinan dan itu akan menjadi penyesalan nanti  pada hari  kiamat. Alangkahnya bahagianya orang yang terus menyusui (melaksanakan  tugasnya)  dan  alangkah  buruknya  orang yang  menyapinya  (melalaikan  tugasnya)    (H.R Bukhari & Nasai)
Ø  Jangan menolak bila diberi amanah / kepercayaan
Dari  Abu Dzar  katanya “Aku  masuk menemui Nabi bersama-sama  dengan  dua orang anak, pamanku,  satu diantaranya” Wahai Abu Dzar Sesungguhnya kammu lemah dan tugas itu amanah dan (dapat mengakibatkan) kehinaan  dan  penyesalan   pada  hari    kiamat.   Kecuali  bagi   orang   yang   mengambil   dengan  benar  dan melaksanakan amanah yang diberikan kepada” (H.R. Muslim)
c)      Kepemimpinan yang Efektif
Ø Menciptakan wawasan untuk masa depan dengan mempertimbangkan kepentingan jangka panjang organisasi.
Ø Mengembangkan strategi yang rasional untuk menuju ke arah wawasan tersebut.
Ø Memperoleh dukungan dari pusat kekuasaan dan seluruh anggota.
Ø Memberi motivasi yang kuat kepada kelompok inti  dan seluruh anggota untuk mencpai tujuan organisasi.
d)     Tipe-tipe Kepemimpinan
Dilihat bagaimana pemimpin itu menggunakan kekuasaannya, ditentukan tiga buah tipe dasar, yakni :

1)  Tipe Otoriter (autocratic)
Pemimpin yang  bertipe  demikian dipandang  sebagai  orang yang memberikan perintah dan mengharapkan pelaksanaannya secara dogmatis  dan  selalu  positif. Dengan  segala kemampuannya, ia  berusaha menakut- nakuti   bawahannya dengan jalan memberikan hukuman tertentu bagi  yang berbuat negatif, dan hadiah untuk seorang bawahan yang bekerja dengan baik (correct).

2)  Tipe Demokratis atau Partisifasi
Pemimpin  demikian  mengadakan   konsultasi   dengan  para  bawahannya  mengenai   tindakan-tindakan  dan keputusan-keputusan  yang diusulkan / dikehendaki  oleh pimpinan serta berusaha memberikan dorongan untuk turut serta aktif melaksanakan semua keputusan dan kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan itu.

3)  Sedang pada tipe yang terakhir,
Pemimpin sangat  sedikit menggunakan kekuatannya, bahkan memberikan suatu  tingkatan kebebasan  yang tinggi  terhadap para bawahannya atau bersifat  “Free  rein” (Laissez  Faire) di dalam  segal  tindakan mereka. Pemimpin  demikian  biasanya   mempunyai   ketergantungan   yang  besar   pada  anggota  kelompok  untuk menetapkan  tujuan-tujuan  dan  alat-alat  /   cara  mencapainya.  Mereka   (para  pemimpin     laissez  faire’) menganggap  bahwa peranan  meraka  sebenarnya  sebagai  orang  yang  berusaha  memberikan kemudahan (fasilitas) kerja  para  pengikut,  umpama  dengan  jalan  menyampikan  informasi  kepada  orang-orang  yang dipimpinnya, serta sebagai penghubung dengan lingkungan yang ada di luar kelompok
e)      Pemimipin islam
                         i.     Ciri-ciri Pemimpin  Islam
Ø Setia ; pemimpin dan orang yang dipimpinnya terkait kesetiaan kepada Allah
Ø Tujuan Islam secara menyeluruh
Ø Berpegang pada syariat dan Akhlak Islam
Ø Pengemban amanat / bertanggungjawab.

                       ii.          Prinsip Dasar Operasional Kepemimpinan Islam
Ø  Musyawarah
Ø  Adil
Ø  Kebebasan berfikir

                     iii.          Karakter Kepemimpinan Islam
Ø  Tahu  kemana harus diarahkan, kuasai  waktu dan jangan biarkan waktu mengontrol anda dengan  menjadikan setiap saat bekerja untuk Islam.
Ø  Mengarah  pada hasil  yang kongkrit, memusatkan  perhatian diri pada hasil,  ketimbang pada pekerjaannya itu sendiri.
Ø  Membangun  kekuatan bukan kelemahan, termasuk diri anda dan para sahabat anda, akui kelebihan orang lain tanpa merasa kedudukan anda terancam.
Ø  Memusatkan  perhatian pada beberapa  bidang utama, dimana kerja keras secara  terus menerus yang akan memberikan hasil yang cemerlang.
Ø  Bertawakal kepada Allah dengan meletakkan cita-cita yang tinggi, jangan batasi diri anda pada persoalan yang mudah dan aman.


3.        Manajemen
a)      Manajemen
Manajemen  adalah  proses perencanaan,  pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha  para anggota organisasi  dan penggunaan sumber daya –  sumber daya organisasi  lainnya agar mencapai  tujuan organisasi  yang telah ditetapkan. Atau  lebih jelasnya manajemen  dapat didefinisikan sebagai  bekerja dengan orang-orang  untuk   menentuakn,   menginterpretasikan,   dan   pengorganisasian   (organizing),   penyusunan personalia   atau   kepegawaian   (staffing),  pengarahan   dan   kepemimpinan  (leading),    dan   pengawasan (controlling).
Pola Umum Manajemen:
Ø  Manajemen pada dasarnya adalah alat atau sarana daripada administrasi;
Ø  Sebagai alat administrasi fungsi manajemen adalah menggerakkan unsur statik daripada administrasi yaitu organisasi ;
Ø  Dalam fungsinya menggerakkan  organisasi, manajemen  merupakan suatu proses dinamika yang meliputi fungsi planning, organizing, actuating dan lain-lain ;
Ø  Proses manajemen selalu diarahkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu ;
Ø  Dalam mencapai  tujuan tersebut  manajer sebagai  pelaksana manajemen menggunakan berbagai  unsur yang tersedia dalam organisasi ;
Ø  Penggunaan unsur-unsur manajemen tersebut  selalu dilaksanakan dengan seefisien mungkin berdasarkan prinsip-prinsip manajemen.

b)      Proses Fungsi Manajemen

Umumnya, ada beberapa proses dan fungsi yang biasa di implementasikan dalam kegiatan manajemen
Ø Perencanaan
Perencanaan adalah sebuah proses mendifinisikan tujuan dari organisasi, menyusun strategi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan tersebut dan merancang aktivitas kerja organisasi tersebut. Perencanaan bisa diartikan upaya dalam mengantisipasi adanya kecenderungan di masa mendatang dan penentuan sebuah strategi yang tepat agar bisa merealisasikan tujuan organisasi.
Ø Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah proses yang meliputi bagaimana strategi yang sudah dirumuskan pada saat tahap perencanaan digambarkan pada sebuah struktur organisasi yang tangguh, sesuai, dan lingkungan yang kondusif.
Pengorganisasian bisa memberikan kepastian bahwa pihak pihak yang berada dalam organisasi bisa bekerja bersama sama dengan efektif dan efisien.
Ø Pengarahan
Pengarahan adalah tahap dimana program diimplementasikan supaya bisa dilakukan oleh seluruh pihak yang terlibat dalam sebuah organisasi.
Pengarahan sebuah upaya dalam memotivasi pihak pihak tersebut agar bisa melaksanakan tanggung jawabnya dengan kesadaran penuh dan tingkat produktifitas yang sangat tinggi.
Ø Pengendalian
Pengendalian adalah upaya untuk memastikan semua kegiatan yang dijalankan bisa berjalan dengan semestinya, sesuai dengan tahap dan target yang telah ditetapkan walaupun ada beberapa perubahan perubahan minor yang bisa terjadi didalam lingkungan yang dihadapi.

c)      Prinsip Manajemen
Henry Fayol mengemukakan 14 prinsip manajemen,yaitu sebagai berikut.
1.    Pembagian Kerja (Division of Work)
Pembagian kerja (spesialisasi) ini untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kerja seseorang dalam suatu organisasi/instansi/perusahaan. Pembagian kerja harus disesuaikan dengan kemampuan dan keahliannya, dan didasarkan pada prinsip the right man in the right place, bukan atas dasar like and dislike.
2.    Wewenang dan Tanggung Jawab (Authority andResponsibility)
Wewenang mencakup hak untuk memberi perintah dan dipatuhi, biasanya dari atasan ke bawahan.Wewenang ini harus diikuti dengan pertanggungjawaban kepada pihak yang memberikan perintah.
3.    Disiplin (Discipline)
Disiplin mencakup rasa hormat dan taat pada peranandan tujuan organisasi.
4.    Kesatuan Perintah (Unity of Command)
Setiap karyawan hanya menerima instruksi tentang kegiatan tertentu hanya dari satu atasan.
5.    Kesatuan Arah (Unity of Direction)
Dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya,karyawan harus diarahkan oleh seorang manajer dengan penggunaan satu rencana.
6.    Meletakkan Kepentingan Organisasi daripada Kepentingan Sendiri (Subordinatie of IndividualInterest to General Interest)
7.      Balas Jasa/Pemberian Upah (Remuneration)
Kompensasi untuk pekerjaan yang dilakukan haruslah adil, baik bagi karyawan maupun pemilik.
8.    Sentralisasi/Pemusatan (Centralization)
Dalam pengambilan keputusan, harus ada keseimbanganyang tepat antara sentralisasi dan desentralisasi.
9.    Hierarki/Hierarchi
Garis perintah dan wewenang harus jelas. Sehingga setiap karyawan akan mengetahui kepada siapa ia harus bertanggungjawab dan dari siapa ia mendapatkan perintah.
10.    Keteraturan (Order)
Bahan-bahan dan orang-orang harus ada pada tempat danwaktu yang tepat.
11.    Keadilan dan Kejujuran (Equity)
Keadilan dan kejujuran merupakan salah satu syarat untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dalam hal ini,harus ada perlakuan yang sama dalam sebuah organisasi.
12.    Stabilitas Kondisi Karyawan (Stability of Tennur)
Kestabilan karyawan harus dijaga sebaik-baiknya agar segala pekerjaan berjalan dengan lancar. Tingkat perputaran tenaga kerja yang tinggi tidak baik bagi suatu organisasi maupun perusahaan.
13.    Inisiatif (Initiative)
Bawahan harus diberi kebebasan untuk menjalankan dan menyelesaikan rencananya meskipun beberapa kesalahan mungkin terjadi.
14.    Semangat Korps (Esprit de Corps)
Setiap karyawan harus memiliki semangat kesatuan (espritde corps) yakni rasa senasib dan sepenanggungan, karyawan memiliki kebanggaan, kesetiaan, dan rasa memiliki terhadap perusahaan.

4.        Oganisasi

a)      Pengertian Organisasi
Ada beberapa para ahli yang mengemukakan tentang pengertian organisasi, antara lain:

1. W.J.S. Poerwadarminta
Organisasi merupakan susunan dan aturan dari berbagai bagian (orang atau kelompok) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan tertata.

2. Janu Murdiyamoko & Citra Handayani
Organisasi merupakan sebuah sistem sosial yang mempunyai identitas kolektif secara tegas, progja yang jelas, prosedur dan cara kerja, serta daftar anggota yang secara terperinci.

3. Max Weber
Organisasi ialah suatu kerangka terstruktur yang di dalamnya berisikan wewenang, tanggung jawab dan pembagian kerja untuk menjalankan masing-masing fungsi tertentu.

4. Dahlan Al Barry
Organisasi merupakan pengaturan dan penyusunan bagian-bagian tertentu hingga menjadi satu kesatuan, aturan dan susunan dari berbagai bagian sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan gabungan kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

5. Chester I. Bernard
Organisasi merupakan sebuah sistem kegiatan kerja sama yang dilakukan oleh dua orang ataupun lebih untuk melaksanakan suatu aktivitas yang didalamnya memerlukan komunikasi dengan pencapaian tujuan bersama. Barnard menekankan peranan pada setiap orang anggotanya yang harus diberikan informasi dan motivasi dan sebagian sebagian anggota lainnya yang harus membuat keputusan.

6. Richard Scott
Organisasi merupakan suatu kolektivitas yang disengaja & dibentuk untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang didasarkan pada asas kelangsungan.

7. Stephen P. Robbinss
Organisasi merupakan suatu kesatuan sosial yang dikoordinasikan dengan batasan-batasan yang relatif dapat diidentifikasi dan bekerja terus menerus untuk mencapai tujuan bersama.

8. Stoner
Organisasi ialah suatu pola hubungan melalui orang atau sekelompok orang di bawah pengarahan manajer untuk mengejar tujuan bersama.

9. Victor A. Thompson
Organisasi merupakan suatu integrasi dari sejumlah orang yang ahli yang bekerja sama dengan sangat rasional & impersonal untuk mencapai tujuan – tujuan yang spesifik &telah disepakati sebelumnya.

10. James D. Mooney
Organisasi ialah suatu bentuk perserikatan orang atau sekelompok manusia untuk mencapai tujuan bersama yang telah di sepakati.

11. Kochler
Organisasi merupakan sebuah sistem terstruktur yang mengkoordinasikan usaha tertentu oleh suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan.



12. Schein
Organisasi ialah suatu bentuk koordinasi segala aktivitas yang rasional oleh sejumlah orang untuk mencapai tujuan melalui pembagian dalam pekerjaan & fungsi hirarki otoritas serta tanggungjawab masing-masing anggota.
Jadi, kesimpulan organisasi ialah suatu kumpulan beberapa orang yang bekerjasama dengan sportif dan tanggung jawab yang dilakukan secara sadar untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Adapun salah satu contoh organisasi di sekolah adalah OSIS, di perguruan tinggi dapat ditemukan seperti organisasi HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa), HIQMA (Himpunan Qori’ Qoriah Mahasiswa), diluar sekolah seperti contoh organisasi ASEAN, PBB, FKUB, NU, Muhamadiyah, FPI, dls.

b)        Tujuan Organisasi
Setiap manusia yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama, menciptakan sebuah wadah atau badan dimana mereka saling berusaha untuk mewujudkan tujuan tersebut. Dan hal ini lah yang menjadi sebab adanya tujuan dari sebuah organisasi. Tujuan dicerminkan oleh sasaran yang harus dilakukan baik dalam jangka pendek, maupun jangka panjang.
Tujuan dari sebuah organisasi sangat mempengaruhi kinerja dari organisasi itu sendiri maupun untuk mencari massa atau anggota baru dalam pengembangan sebuah organisasi dan untuk menjaga kaderisasi anggota. Kaderisasi bertujuan untuk menjaga sebuah organisasi tetap bisa bertahan dan eksis dalam jangka waktu yang panjang.
Ada beberapa tingkatan pengelompokan yang mendefinisikan prioritas sebuah tujuan organisasi, adalah sebagai berikut:
1.         Tujuan atau Misi umum
Pernyataan luas, atau tujuan dalam skala umum yang mendefinisikan bagaimana tercipta sebuah organisasi tersebut, biasanya tidak berubah dari tahun ke tahun dan sering menjadi pernyataan pertama dalam konstitusi sebuah organisasi.
2.    Tujuan adalah pernyataan yang menjelaskan apa yang sebuah organisasi itu ingin di capai. Merupakan bagian dari tujuan dan misi dari sebuah organisasi, tujuan seperti ini bisa seperti ini bisa berubah dari tahun ke tahun tergantung pada kesepakatan dari kelompok tersebut.
3.    Tujuan merupakan deskripsi dari apa yang harus dilakukan berasal dari tujuan, spesifik yang jelas. laporan tugas terukur untuk mencapai tujuan yang diharapkan dari sebuah kelompok, biasanya memiliki jangka pendek dan batas waktu tertentu.
Pemilihan tujuan dari setiap organisasi sangat penting, karena dengan hal tersebut, bisa menjadi semangat kerja, dan rasa bertanggungjawab, komitmen dan motivasi dari setiap anggota dalam sebuah kelompok.
c)      Manfaat Organisasi
Mengikuti atau menjadi bagian dari sebuah organisasi mempunyai dampak sangat besar untuk kehidupan, karena dalam sebuah organisasi bisa di ibaratkan sebagai masyarakat dalam lingkup kecil. Selalu ada masalah yang perlu dipecahkan bersama, sikap saling menjaga dan bertanggungjawab terhadap keutuhan anggota atau pun mempertahankan sebuah kelompok, memberikan gambaran sebuah perjuangan panjang, dan ini akan sangat membantu ketika dalam penyelesaian masalah atau memberikan masukan kepada masyarakat dalam lingkup luas
Selain itu beberapa manfaat lain yang bisa diperoleh dalam sebuah organisasi antara lain :
1.    Tercapainya sebuah tujuan
Organisasi dibentuk dari tujuan-tujuan bersama yang berkaitan, maka pencapaian tujuan yang dilakukan oleh orang banyak atau dalam artian anggota sebuah kelompok lebih berpeluang untuk mencapai tujuan yang lebih maksimal dan efektif.
2.     Melatih mental bicara di publik
mental berbicara didepan umum tidak setiap orang bisa peroleh dengan mudah, harus dengan pelatihan lama dan berkala. Sebuah organisasi, kelompok belajar, atau kelompok studi ilmiah bagi para mahasiswa adalah sebuah wadah yang tepat untuk pengembangan public speaking.
3.     Mudah memecahkan masalah
karena dalam sebuah organisasi permasalahan adalah hal yang sangat sering terjadi, entah karena perbedaan pendapat atau permasalahan dalam segi fiskal sebuah kelompok. Pemecahan dari setiap permasalahan yang ada mengajarkan bagaimana harus bersikap dan menyikapi permasalahan yang ada dalam kehidupan masyarakat yang lebih kompleks dan majemuk
Selain hal-hal diatas, masih banyak manfaat organisasi yang bisa diperoleh, namun disini tidak dijabarkan lebih lanjut, hal lain yang bisa kita dapatkan antara lain :
1. Melatih Leadership
2. Memperluas pergaulan
3. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan
4. Membentuk karakteristik seseorang
5. Kuat dalam menghadapi tekanan
6. Mampu mengatur waktu dengan sangat baik
7. Sebagai ajang pembelajaran kerja yang sesungguhnya

5.        Hubungan Antara Kepemimpinan, Manajemen Dan Organisasi
Organisasi merupakan kumpulan dari orang-orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan, yang mana untuk mencapai tujuan tersebut memerlukan manajemen untuk mengatur orang-orang tersebut, yang mana manajemen tidak akan berhasil apabila tidak ada pemimpin di dalamnya dan seorang pemimpin pun harus memiliki ilmu kepemimpinan, jadi antara Kepemimpinan, manajemen dan organisasi merupakan suatu sistem yang tidak dapat berdiri sendiri dan tidak dapat terpisahkan.




























BAB III
PENUTUP

1.      KESIMPULAN
1.      Kepemimpinan adalah sebagai suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya.
2.      Manajemen adalahproses perencanaan,  pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha  para anggota organisasi  dan penggunaan sumber daya –  sumber daya organisasi  lainnya agar mencapai  tujuan organisasi  yang telah ditetapkan
3.      Organisasi adalah ialah suatu kumpulan beberapa orang yang bekerjasama dengan sportif dan tanggung jawab yang dilakukan secara sadar untuk mencapai tujuan yang diinginkan

2.   SARAN
Kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan agar penulis dapat memperbaiki makalah ini menjadi lebih baik dikemudian hari.













Daftar Pustaka

Amin  Wijaya T, Manajemen Strategik, PT. Gramedia, 1996
Charles J. Keating, Kepemimpinan dalam manajemen, Rajawali Pers, 1995
 Dr.  Ir.   S.B.  Lubis   &  Dr.  Martani   Hoesaini,  Teori  Organisasi:  Suatu  pendekatan  makro,  Pusat  studi   antar Universitas Ilmu-ilmu sosial Universitas Indonesia, 1987
James. L. Gibson, Manajemen, Erlangga, 1986
  J. salusu, Pengembangan Kaqputusan Strategik, Gramedia, 1986
Mifta Thoha, Kepemimpinan dan manajemen, Rajawali Pers, 1995
Nilai  Dasar Perjuangan HMI
Richard  M. Streers,  Efektifitas Organisasi, (sari manajemen), Erlangga, 1985
Winardi, Kepemimpinan Manajemen, Rineka Cipta, 1990
http://hmisekretariatad.blogspot.co.id/2011/05/materi-kepemimpinan-dan-manajemen.html

resume sosioogi hukum

 Sosiologi Hukum Sosiologi hukum adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara hukum dengan gejala-gejala sosial lainnya secara ...